Pada 07 Agustus 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim telah melakukan siaran pers di laman Youtube Kemdikbud RI untuk mensosialisasikan kebijakan terbaru pembelajaran di masa pandemi dan juga melakukan revisi SKB 4 Menteri yang sebelumnya telah dibuat. Hal yang paling terlihat dari kebijakan baru adalah perluasan kesempatan belajar tatap muka yaitu pada zona kuning. Hal ini didasari adanya berbagai kendala dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid – 19 membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan berbagaai kebijakan untuk tetap mempertahankan kelangsungan belajar yang positif. kendala yang dialami guru selama melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) antara lain :
- Guru kesulitan mengelola PJJ dan cenderung fokus pada penuntasan kurikulum.
- Waktu pembelajaran berkurang, sehingga guru tidak mungkin memenuhi beban jam mengajar.
- Guru kesulitan komunikasi dengan orang tua sebagai mitra di rumah.
Sedangkan kendala yang dihadapi orang tua antar lain :
- Tidak semua orang tua mampu mendampingi anak belajar di rumah karena ada tanggung jawab lainnya (kerja, urusan rumah, dsb).
- Kesulitan orang tua dalam memahami pelajaran dan memotivasi anak saat mendampingi belajar di rumah
Anak – anak pun mengalami kendala seperti :
- kesulitan konsentrasi belajar dari rumah dan mengeluhkan beratnya penugasan soal dari guru.
- Peningkatan rasa stress dan jenuh akibat isolasi berkelanjutan berpotensi menimbulkan rasa cemas dan depresi bagi anak.
Berbagai kendala yang dialami selama pembelajaran jarak jauh membuat pemerintah mengimplementasikan dua kebijakan baru, yaitu :
- Pelaksanaan pembelajaran tatap muka diperbolehkan untuk semua jenjang yang berada zona hijau dan zona kuning.
- Sekolah diberi fleksibilitas untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa.
Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai Panduan Pembelajaran di masa Pandemi Covid-19, kalian dapat membaca dengan terlebih dahulu mengunduh dokumen pada tautan di bawah ini :
