Sistem Pernapasan Manusia

Manusia menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Tumbuhan melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan oksigen. Oleh karena itu, bernapas diartikan sebagai proses memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan. Sementara, respirasi (respiration) berarti proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel sehingga diperoleh energi. Saluran pernapasan manusia terdiri dari:

  1. Nares Arterior yaitu saluran-saluran di dalam lubang hidung bermura di vestidulum (rongga hidung).
  2. Rongga hidung merupakan tempat pertama dilalui udara dari luar.
  3. Faring yaitu pipa berotot yang terletak dari dasar tengkorak sampai persambungan esophagus.
  4. Laring (pangkal tenggorokan).
  5. Trakea (tersusun 16-20 tulang rawan).
  6. Bronkus, terdiri dari bronkus kiri dan kanan.
  7. Paru-paru, terdiri dari paru-paru kanan (3 gelambir) dan paru-paru kiri (2 gelambir).

Trakea atau batang tenggorokan kira- kira 9 cm trakea bercabang menjadi 2 bronkus ,trakea tersusun atas 16- 20 berupa cincin tulang rawan:

  1. Pangkal tenggorokan berhubungan dengan faring dan trakea yang terdiri dari tulang rawan yaitu jakun, epiglotis, dan tulang rawan krikoid.
  2. Trakea atau batang tenggorokan tersusun atas 3 lapisan:

a. Lapisan luar terdiri atas jaringan ikat.

b. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan.

c. Lapisan dalam terdiri atas jaringan epitel bersilia yang merupakan tempat pembunuhan makrofag yang                         tidak tersaring oleh bulu- bulu hidung dan disalurkan ke alveolus.

Bronkus berjumlah satu pasang, yang satu menuju paru- paru kanan dan yang satu lagi menuju paru- paru kiri`

Energi yang dihasilkan dari respirasi sangat menunjang untuk melakukan beberapa aktifitas, misalnya, mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan reproduksi. Oleh karena itu, kegiatan pernapasan dan respirasi sebenarnya saling berhubungan.

 

  1. Pernapasan dada

Inspirasi: Udara masuk melalui hidung, kondisi otot-otot tulang rusuk berkontraksi dan tulang rusuk terangkat, sehingga volume dada membesar dan tekanan udara dada turun. Selanjutnya paru-paru mengembang jika tekanan udara lebih rendah dari tekanan Atmosfer maka udara masuk ke paru-paru.

Ekspirasi: Otot-otot rusuk berelaksasi dan otot rusuk bagian dalam berkontraksi dan tulang-tulang rusuk turun sehingga rongga dada menyempit jika tekanan udara dada naik maka paru-paru mengecil dan jika tekanan paru-paru lebih tinggi dari Atmosfer maka udara keluar dari paru-paru.

  1. Pernafasan Perut

Inspirasi: Udara masuk melalui hidung kondisi diafragma menjadi datar dan rongga dada membesar sehingga paru-paru mengembang, jika tekanan udara paru-paru turun maka udara masuk paru-paru.

Ekspirasi: Diafragma kembali cembung dan rongga dada menyempit, jika tekanan udara paru-paru naik maka udara kelur dari paru-paru.

 

1) Pernafasan Eksternal

Proses pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) antara udara dan darah dalam alveolus dinamakan pernapasan eksternal.

2) Pernafasan Internal

Proses pertukaran oksigen dalam darah dan karbondioksida berlangsung dalam respirasi seluler. Setelah oksihemoglobin (HbO2) dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan lepas, dan selanjutnya menuju cairan jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan digunakan dalam proses metabolisme sel. Karbondioksida yang diangkut oleh darah dan sebagian kecil karbondioksida akan berikatan bersama hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin (HbCO2).

Jenis- Jenis Penyakit dan Kelainan Pada Sistem Respirasi

  1. Asfiksi : gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan. Penyebab asfiksi antara lain:

a.Alveolus terisi air karena tenggelam atau terisi cairan limfa karena pneumonia menyebabkan berkurangnya                  pemasukan oksigen.

b. Hemoglobin mengikat karbonmonoksida atau mengikat asam sianida karena keracunan sehingga kurang                      dapat mengangkut oksigen. Afinitas Hb terhadap CO lebih besar daripada terhadap O2

2. Penyempitan saluran nafas karena polip dan amandel, polip : pembengkakan kelenjar limfa di rongga hidung              sedangkan amandel pembengkakan kelenjar limfa di tekak.

Bermacam-macam radang alat pernafasan:

  1. Sinusitis : radang di sebelah atas rongga hidung
  2. Renitis : radang di hidung
  3. Bronkitis : radang di bronkus
  4. Pleuritis : radang di pleura
  5. Pneumonia : radang paru-paru
  6. Penyumbatan di rongga faring atau laring karena difteri laringitis atau tetanus (kejang otot rahang).
  7. Pada orang yang kena shock pusat syaraf pernafsannya terhentinya sehingga gerakan pernafasan terhenti, walaupun jantung masih berdenyut.
  8. Tuberkulosis (TBC) yaitu paru-paru yang berbintil kecil karena infeksi mybacterium tuberculosis.
  9. Kanker paru-paru: pembengkakan pada paru- paru di duga kanker paru-paru dapat disebabkan rokok dan faktor lain.
  10. Keracunan gas dapat disebabkan keracunan gas CO, amoniak dan gas klor.
  11. Penyempitan atau penyumbatan saluran nafas, dapat disebabkan oleh pembengkakan kelenjar limfa, misalnya polip (di hidung) dan amandel (di tekak) yang menyebabkan penyempitan saluran pernafasan sehingga menyebabkan kesan wajah bodoh atau wajah adenoid. Penyempitan ini dapat terjadi pula karena saluran pernafasannya yang menyempit pada asma bronkiale.
  12. Anthrakosis yaitu kelainan pada alat pernafasan yang disebabkan oleh masuknya debu tambang jika yang masuk debu silikat disebut silokosis.
  13. Tonsilitis yaitu radang karena infeksi oleh bakteri tertentu pada tonsil. Gejalanya yaitu tenggorokan sakit, sulit menelan, suhu tubuh naik, demam, dan otot- otot terasa sakit.
  14. Asma yaitu gangguan pada rongga saluran pernafasan yang diakibatkan oleh kontraksi otot polos pada trakea, hal ini mengakibatkan penderita sukar bernafas.
  15. Influenza disebabkan oleh virus yang menimbulkan radang pada selaput mukosa di saluran pernafasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com