Apa rintangan saat beralih ke pembelajran berbasis proyek?
Guru tetap mengendalikan kelas, tetapi juga perlu lebih memercayai peserta didik.
Pembelajaran dikemas dalam bentuk“Proyek”.
Desain & Rencana
Guru membuat atau mengadaptasi sebuah proyek untuk konteks mereka dan siswa,
merencanakan implementasinya dari awal hingga puncaknya sambil memberikan ruang bagi suara dan pilihan siswa pada tingkat tertentu.
Selaras dengan Standar
Guru menggunakan standar untuk merencanakan proyek dan memastikan proyek tersebut membahas pengetahuan dan pemahaman utama dari mata pelajaran yang akan dimasukkan.
Bangun Budaya
Guru secara eksplisit dan implisit mendorong kemandirian dan pertumbuhan siswa, penyelidikan terbuka, semangat tim, dan perhatian terhadap kualitas.
Kelola Aktivitas
Guru bersama peserta didik:
- mengatur tugas dan jadwal,
- menetapkan titik pemeriksaan dan tenggat waktu,
- menemukan dan menggunakan sumber daya,
- membuat produk,
- mempublikasikannya.
Scaffold Pembelajaran Peserta Didik
Guru menggunakan berbagai pelajaran, alat, dan strategi pengajaran untuk mendukung semua siswa dalam mencapai tujuan proyek.
Menilai Pembelajaran Peserta Didik
Guru melakukan penilaian formatif dan sumatif terhadap pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan keberhasilan, dan mencakup penilaian diri sendiri dan sesama teman terhadap kerja tim dan individu.
Terlibat & Melatih
Guru terlibat dalam pembelajaran dan berkreasi bersama siswa, dan mengidentifikasi kapan mereka memerlukan pengembangan keterampilan, pengarahan ulang, dorongan, dan perayaan.
APA SAJA KATA KUNCI DARI PROJECT BASED LEARNING?
SINTAKS PROJECT BASED LEARNING
- Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek (Discover)
- Mendesain perencanaan proyek (Design)
- Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek (Design)
- Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek (Do)
- Menguji hasil (Evaluate)
- Mengevaluasi kegiatan/pengalaman (Evaluate)