Tidak sedikit guru yang memberi label sesorang siswa dengan kata-kata“ Nakal”. Hal tersebut dilakukan apabila seorang guru tidak bisa mengendalikan siswa tesebut. Kalau kita menemui seperti kasus diatas, seharusnya kita kembali lagi mengingat apa sebenarnya tugas dari seorang guru, yaitu mendidik siswa.
Sebagian guru akan menganggap siswanya nakal jika siswa tersebut jahil kepada teman-temannya, sering bolos, mencontek dan lain-lain.
Sebanarnya siswa yang melakukan hal diatas tadi dikarenakan :
- Siswa yang memiliki control yang lemah, siswa ini tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada prilaku “ nakal”. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut. Namun tidak bisa mengembangkan control diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
- Siswa yang kurang kasih sayang orang tua. Orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan menyebabkan kurang perhatian kepada anaknya. Tidak mengenalkan dan mengajarkan norma-norma agama kepada anaknya. Akibatnya dia akan sering bolos atau terlambat sekolah. Saat disekolah ia akan berulah macam-macam untuk mendapatkan perhatian dari orang lain, termasuk gurunya.
- Siswa yang menjadi korban dari saudara atau teman sepermaiannya. Tipe anak seperti iniakan melakukan hal yang sama pada anak lainya karena ia adalah korban dan berusaha untuk membalas dendam.
- Siswa yang mendapatkan tekanan dari orang tua. Tekanan ini bisa berupa tuntutan orangtua yang terlalu tinggi akan prestasi anaknya disekolah atau peraturan dirumah yang terlalu ketat/mengekang. Akibatnya bisa bermacam-macam, siswa bisa pendiam tapi juga bisa nakal karena merasa ingin bebas.
- Siswa yang sering mengalami kekerasan dalam lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya masalah ekonomi. Siswa yang mengalami kekerasan dirumah, maka saat sekolah ia akan menunjukkan sikap memberontak kepada gurunya atau bahkan melakukan kekerasan seperti apa yang dialami.
- Siswa yang salah bergaul. Lingkungan memang sangat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan sikap siswa. Pergaulan yang kurang tepat atau menyimpang salah bisa menyebabkan perilaku yang menyimpang.
Dilihat dari factor diatas, yang mempengaruhi sifat siswa menjadi nakal sebenarnya bukan 100 persen berasal dari siswa tersebut, tetapi lebih cenderung dari factor keluarga dan lingkungan. Maka dari itu kita sebagai guru jangan memebrikan label negative kepada siswa yang nakal dan menghukum siswa tersebut, karena hal tersebut akan membuat siswa menjadi pemberontak dan siswa tersebut semakin menjadi nakal.
Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi perilaku siswa yang nakal adalah :
- Doakan untuk anak tersebut. Yakinlah bahwa anak tersebut pasti akan berubah.
- Carilah informasi yang lengkap tentang siswa yang dianggap nakal. Tujuannya adalah agar kita lebih paham tentang latar belakangnya. Harapannya kita akan lebih bisa bersabar dan pengertian dalam menangani prilakunya.
- Hentikan ucapan atau label nakal pada siswa tersebut, karena setiap kita berkata nakal kepada siswa tersebut maka pikiran kita akan menilai bahwa siswa itu nakal dan akan semakin membenci siswa tersebut.
- Panggil siswa tersebut keruang BK atau temapat yang nyaman. Ajaklah dia berbicara dari hati ke hati, tanyakan kepada siswa tersebut tentang harapannya, permasalahannya, atau sebab dia berbuat nakal. Dengan hal ini kita menjadi tahu tentang dirinya dan permasalahannya yang sedang dihadapi. Pada akhirnya, berilah ia solusi, motivasi dan arahan.
- Apabila siswa tersebut berbuat nakal, maka tegurlah dengan pelan-pelan dan jangan dibentak atau dimarahi. Karena siswa tipe ini tidak akan berubah bila dimarahi. Mereka butuh didekati, diperhatikan dan diajak berdiskusi, serta berilah mereka motivasi agar berubah menjadi siswa yang lebih baik.
- Bila siswa tersebut berbuat baik. Maka pujilah dia, pujian kita akan membuat dia merasa bahwa usahanya dihargai dan diperhatikan oleh orang lain.
Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat. Prinsipnya adalah tidak ada siswa yang nakal. Yang ada adalah siswa kurang perhatian dan salah dalam bergaul.
Sumber : Yahya Adi Setyawan