Pendekatan J. Bruner adalah discovery learning dan konstruktivis. Discovery learning metode penelitian berbasis instruksi, peserta didik menemukan fakta-fakta, adalah sebuah penyelidikan yang berdasarkan teori belajar konstruktivis yang terjadi dalam pemecahan masalah yang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman peserta didik
sampai kepada fakta-fakta dan kebenaran baru.
Tema utama dalam kerangka teori Bruner adalah bahwa belajar adalah sebuah proses aktif dimana peserta didik membangun ide konsep baru berdasarkan pengetahuan saat ini/masa lalu. Bruner (1966) menyatakan bahwa teori
instruksi harus diarahkan pada empat aspek utama:
(1) predisposition towards learning terhadap pembelajaran,
(2) the ways in which a body of knowledge can be structured so that it can be most readily grasped by the learner
di mana tubuh pengetahuan dapat diatur sehingga dapat mudah dipahami oleh sebagian besar pelajar);
(3) the most effective sequences in which to present material (urutan yang paling efektif yang menyajikan materi ), and ;
(4) pacing of rewards and punishments. Good methods for structuring knowledge should result in simplifying, generating new propositions, and increasing the manipulation of information (mondar-mandir dari imbalan dan hukuman, baik metode untuk penataan pengetahuan harus menghasilkan menyederhanakan, menghasilkan
proposisi baru, dan meningkatkan manipulasi informasi)
Prinsip-prinsip pendekatan belajar Bruner:
(1) Instruksi harus berangkat dari pengalaman dan konteks yang membuat peserta didik mau dan mampu belajar;
(2) terstruktur sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik (spiral organisasi), dan
(3) Instruksi harus dirancang untuk memudahkan ekstrapolasi dan atau mengisi kekosongan (terjadi di luar informasi yang diberikan).