Selamat pagi rekan – rekan ayorajinbelajar.com !
Pada kesempatan kali ini, kembali kami akan membagikan referensi salah satu model pembelajaran aktif yang cocok diterapkan dalam pembelajaran sesuai kurikulum 2013. Model pembelajaran yang akan dibahas pada kesempatan ini adalah Model Debat Aktif (Active Debate).
Bentuk pembelajaran debat aktif (Active Debate) merupakan bentuk pembelajaran yang secara aktif melibatkan siswa di dalam kelas bukan hanya pelaku debatnya saja.
Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut.
- Siswa mengembangkan sebuah pernyataan yang berkaitan dengan materi pelajaran.
- Membagi kelas ke dalam dua kelompok. Satu kelompok berperan sebagai kelompok “pro” dan kelompok lain berperan sebagai kelompok “kontra”.
- Masing-masing kelompok menentukan para juru bicara yang bertindak sebagai pelaku debat.
- Selanjutnya mempersiapkan kursi untuk para juru bicara pada kelompok yang pro dan kontra. Siswa yang lain duduk di belakang juru bicara. Memulai debat dengan para juru bicara mempresentasikan pandangan mereka. Proses ini disebut argumen pembuka.
- Setelah mendengar argumen pembuka, siswa menghentikan debat dan kembali ke kelompok masing-masing untuk mempersiapkan argument yang menanggapi argument pembuka dari kelompok lawan. Setiap kelompok memilih juru bicara yang baru (lain).
- Melanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan argumen sanggahan (counter argument). Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan.
- Meminta mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argumen dari para wakil kelompok.
- Mengakhiri debat pada saat yang tepat. Memastikan bahwa kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang berasal dari kelompok lawan mereka
- Menyampaikan point-point penting dari debat tersebut dan menghubungkan dengan materi pelajaran.
Sumber : Panduan Pengembangan Pembelajaran Aktif oleh Direktrorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.