Halo rekan-rekan semua, kali ini saya kembali melanjutkan postingan untuk Kamus Indonesia – Lampung Abjad F. Dengan postingan ini saya harapkan bagi rekan-rekan yang bingung mencari arti kat Bahasa lampung bisa rekan-rekan cari di website ini. Akan saya posting lengkap sampai Abjad Z. Semoga bermanfaat untuk rekan-rekan yang membutuhkan.
fa.e.dah
n guna; paidah; manfaat: kita harus tau — barang ini, gham perlu pandai guna barang sija ber.fa.e.dah n bupaidah; buguna: kelakuannya tidak — sama sekali, kelakuanna mak buguna sama sekali
fa.bel
n cerita sai ngegambarko watak jama kelakuan jelma sai pelakuna diperanko ulih binatang; fabel: ibu guru sedang menceritakan — yang berjudul kancil dan buaya, bu guru lekok nyeritakon fabel sai bejudul kancil ghek buha
fa.jar
n kelikap; mataghani ampai luwar: mereka berangkat ketika — terbit, tiyan lapah sewaktu matarani ampai luwah
fa.kir
n jerih; pakir: kita harus membantu orang — yang ada di desa ini, gham musti nulung jelma jerih sai wat di tiyuh sija fa.kir-mi.kin ni temon-temon jerih; jelma pakir; pakir miskin.
fak.ta
n bukti; pakta: dalam pembelaannya selain mengungkapkan alasan yang logis, ia memberikan — yang nyata, dilom pembelaanna selayon ngungkapko alasan sai kughuk akal, iya ngeni bukti sai nyata
fak.tor
n faktor; hal ikhwal: — apa saja yang mempengaruhi hal ini, faktor api gawoh sai mempengaruhi hal sija
fak.tor-a.lam ni hal ikhwal sai disebabkon ulah alam atawa lingkungan selain baulah jelma; paktor alam. fak.tor-ma-nu.sia ni hal ikhwal sai disebabkon ulah jelma sehingga sesuwatu sina terjadi; paktor jelma: kecelakaan pesawat sehingga jatuh kebanyakan karena masalah –, keselakaan kapal terbang sehingga tiyak kelamonan baulah hal paktor jelma
fa.kul.tas
n pakultas: dia kuliah di — hukum di bandung, ya kuliah di fakultas hukum di bandung fa.kul.ta.tif n sai busipat camporan: pakultas: tentang warna kulit buku-buku tersebut bersifat —, tentang warna bawak bukubuku sina sipatna pakultatip
fa.lak
n palak: jangan — orang itu, dia masihsaudara saya, dang palak jelma suda, ya lekok waghiku
fal.sa.fah
n atoran dasar pemerintah haguk rakyatna; palsapah: — hidup orang lampung ada lima, palsapah jelma lampung wat lima
fa.mi.li
n pamili; sekelik; puwari: — saya baru datang dari bandar lampung, puwari sikam ampai ratong jak bandar lampung
fa.na
a pana; nyata: dalam kehidupan – ini kita harus pandai membawa diri, lom kehoghekan nyata sija gham musti pandai ngusung diri
fa.na.tik
a panatik : dia — sekali dalam beragama, ya panatik benor dilom beagama
fan.ta.si
1 n pok kesengan bukumpul; pantasi. 2 pron bayang-bayang bangik sai mak nantu kak bangik; pantasi: akan baik sekali jika dari — kita itu melahirkan karya nyata, alang helau benor kik jak pantasi gham suda ngelaherko karya nyata ber.fan.ta.si ni nyepok kesenangan.
far.du
n suwatu keharusan; wajib; mak dapok mak; pardu: selain sholat — kita dianjurkan mengerjakan sholat sunah, selayon sembahyang fardu ram dianjurko ngerjako sembahyang sunah far.du-ki.fa.yah ni jak bahasa arab retina keharusan jamajama; jamaah. far.du-a.in ni jak bahasa arab retina keharusan haguk kunyinna cuma harus atawa wajibna untuk besaian; cecok nunggalan.
fa.se
n tingkatan: ini baru — awal, sija ampai fase awal
fa.sih
a pasih; paseh: betapa –nya ia melafalkan ayat-ayat al quran, betapa pasihna ya ngelafalko ayat-ayat alqur’an mem.fa.sih.kan v ngelatih maghai pasih; ngepasihko: budi — cara membaca pisaan lampung, budi ngepasihkon cara ngebaca pisaan lampung ke.fa.si.han n kepasihan: –nya dalam berpidato tidak disangsikan lagi, kepasihan ya bupidato mak disangsiko lagi
fa.si.li.tas
n pasilitas; sarana: — di hotel itu sangat lengkap, pasilitas di hotel suda lengkap benor
fa.tal
a celaka; patal: jika tidak hati-hati menggunakan motor ini akibatnya akan —, ki mak awasawas makai motor sina akibatna dapat celaka
fat.wa
n patwa; nasehat; lohot: sebelum wafat pak budi memberikan — kepada kami, semakkung ninggal pak budi ngejuk lohotna jama sikam
fa.u.na
n dunia binatang: gajah termasuk — yang dilindungi, liman tekuruk benatang sai dilindungi
fa.vo.rit
n 1 kegeringan: bersepedah ialah — ayah, busepidah iyulah kegeringan ayah; 2 jelma sai diharopkon guwai jadi juara; favorit: — saya dalam pertandingan bulu tangkis itu adalah taufik hidayat, favorit sikam dilom pertandingan bulu taqngkis suda iyulah taufik hidayat
feb.ru.ari
n bulan keghua tahun masehi; februari: dia menikah di bualn –, ya nikah di bulan februari
fe.de.ral/ federal /
a peodal (kekuasaan jelma bangsawan): kekuasaan – tidak pernah berlaku di negara kita, kekuasaan peodal mak pernah bulaku di negara ram
fe.mi.nim/feminim/
n pagoh: dengan pakaian yang dipakaiannya ia tampak –, jama kawai sai dipakaina ya gokgoh kebakbaian
fe.no. me.na/ fenomena/
n tanda: sudah ada — ke arah itu, radu wat tanda haguk arah sina
fe.ri/ feri/
n kapal lawok; kapal feri: tepat pukul 10.00 kapal — menuju merak berangkat, tepat pukul 10.00 kapal feri nuju merak lapah
fer.ti.li.tas/ fertilitas/
n pertilitas (kelahiran): tingkat — di lampung tergolong tinggi, tingkat kelahiran di lampung tekughuk ranggal
fe.ses
n tahi: — kerbau itu tabur dimana-mana, tahi keghbau suda tabuy di ipa — ipa
fes.ti.val/ festival/
n: minggu ini kita akan mengadakan — taritarian, minggu sija ram haga ngadako festival tarian
fi.ber
n serat: tas itu terbuat dari — kayu, tas suda teguwai jak serat kayu
fid.yah
n denda: bagi ibu-ibu yang menyusui boleh tidak berpuasa tetapi harus membayar –, bagi bakbai-bakbai sai ngemek’i dijuk at puasa damon musti ngebayar denda
fi.gur
n contoh: pak karto termasuk — yang patut diteladani, pak karto tekuruk contoh sai patut di teladani
fik.si
n bayang-bayang; mak sesuai jama kenyataan: cerita “ raden jambat “ termasuk cerita –, cerita “ raden jambat “ tekuruk cerita piksi
fik.tif a bersifat mak sebenorni; piktip: kebanyakan cerita sekarang bersifat –, kalamonan cerita ganta busipat piktip
fi.lan.tro.pi
n rasa sayang jama jejama manusia; pilantropi: kita harus meningkatkan — kita dalam kehidupan kita bermasyarakat, ram musti ningkatko ram lom kehorekan ram bumasyarakat
fi.ra.sat
a pirasat; perasaan: — saya tidak baik dengan orang yang mondar — mandir tadi, pirasat nyak mak bangik jama jelma sai hulang hali jeno
fi.sik
n badan: sebelum melaksanakan pekerjaan kita harus memperhatikan — kita, semakkung ngelaksanako gawian sina ram musti merhatiko badan ram
fit.nah
n perbuatan sai ngecewako jelma barih; pitnah: kata rasulullah — lebih kejam dari pada pembunuhan, cawa rasulullah pitnah lebih kejam jak pembunuhan mem.fit.nah v mitnah: perkataanmu telah — saya, cawaanmu kak mitnah nyak
fit.rah
n piterah: selesai puasa kita diwajibkan membayar zakat –, seradu puasa ram diwajibko ngebayar zakat piterah ber.fit.rah v ngejuk piterah; bupiterah: — hendaknya diberikan kepada yang berhak, bupiterah hagana dijuk’i jama sai berhak mem.fit.rah.kan v ngeni piterah; ngemitrahkon: ayah masih — saya, bak lekok ngepiterahkon nyak
flat
n ijin: ia memperoleh — dari atasannya, ya mangsa izin jak atasanna
flek.si.bel
a mudah disesuaiko: dalam penggunaannya barang itu –, lom penggunaanna barang suda gampang disesuaiko
flo.ra
n tetanoman: bunga raflesia termasuk — yang dilindungi, kembang raflesia tekuruk tetanoman sai dilindungi
fau.na
n pok benatang-benatang; benatang: simpanse termasuk — yang dilindungi, semundi tekuruk benatang sai dilindungi
fo.bi.a
n kerabaian sai bulebihan benor ulah suatu peristiwa: dia mengalami –, ya ngalami fobia
fo.kus
n tepusat: saya tidak — dengan pekerjaan ini, nyak mak tepusat/ fokus jama rasan sija
fo.li.o
n 1 kertas folio: murid menjawab pertanyaan itu di kertas –, murid ngejawab pertanyaan suda di kertas folio; 2 penyakit balung: anak itu terkena penyakit –, sanak suda kena haban polio
fon.da.si
n pondasi: kakak lagi membangun — rumah yang baru, abang lagi ngebangun pondasi nuwa sai bahyu
for.mal
a resmi: dalam acara –kita harus berbahasa indonesia yang baik dan besar, lom acara resmi ram musti bubahasa indonesia sai helau rek benor
for.ma.si
n susunan: mereka menetapkan — acara hari ini, tiyan netapko susunan acara rani sija
for.mat
n pormat; ukuran: sesuai dengan persetujuan — inilah yang berlaku, sesuai jama persetujuan ukuran sija sai bulaku
for.mu.la
n rumusan; pormula: pahami dulu — ini, pahami pay rumusan sija
for.mu.la.si
n perumusan; pormulasi: — makalah itu oleh tim penatar p4, perumusan makalah suda ulih tim penatar p4
for.mu.lir
n pormulir: kami mengisi — yang dibagikan itu bersama — sama, ram ngisi formulir sai di bagiko suda jejama
fo.rum
n sidang: kedua perkara itu akan dibawa ke — terbuka, keruwa perkara sina haga diusung haguk sidang tebuka
fo.to
n poto; gambar diri: — nya dimuat di surat kabar, potona dimuat di surat kabar
fo.to.ko.pi
n potokopi: — ini dua lembar!, potokopi sija ruwa lembar!fo.to.gra.pi n ilmu moto; potograpi: ia bekerja dibidang –, ya bukerja dibidang potograpi
frag.men/ fragmen/
n prakmen: kami mementaskan — cerita damar wulan, sikam nampilko prakmen cerita damar wulan
frak.si
n sekelompok pejabat; kelompok di dpr sai terdiri jak beberapa anggota sai sepaham rek sependirian; fraksi: — d dpr akanmeninjau langsung pembuatan wisma atlit, fraksi d dpr haga ninjau langsung pengguwaian wisma atlit
fre.ku.en.si/ frekuensi/
n keherapan: — denyut jantungnya tidak normal, keherapan denyut jantungna mak normal
frus.ta.si
n rasa keciwa mak buhasil ngeraih cita-cita ; prustasi: kita tidak boleh cepat –, ram mak dijuk at geluk prustasi
fun.da.men/ fundamen/
n asas; dasar; hakekat; pundamen: — filsafat untuk sementara — ketua dipegang oleh wakil, guwai sementara pungsi ketua dipegung jama wakil; 2 kegunaan suwatu hal; guna: barang itu sudah tidak ada –, barang suda ghadu makdok guna ber.fung.si v 1 bekedudukan api betugas; bepungsi: dia — mengawasi tugas itu, ya bepungsi ngawasi tugas suda; 2 buguna; ngejalanko tugas: kertas itu tidak — lagi, kertas suda mak beguna luwot me.mung.si.kan v ngegunakon; ngepungsikon; ngejadikon sesuwatu bepungsi: ayah mulai — alat itu lagi, bak mulai ngegunakon alat suda luwot