Modul Pedagogi Calon Guru PPPK : Implikasi Teori Belajar Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Matematika
Halo, sobat tutorial pelajaran.
Sebentar lagi akan dibuka pendaftaran CPNS dan PPPK. Khusus untuk formasi guru, pada tahun 2021 dialihkan menjadi PPPK. Pada proses perekrutan PPPK, salah satu materi yang diujikan adalah materi pedagogi. Hari ini kami akan membagikan salah satu modul pedagogi yang berasal dari materi pelatihan di SIM-PKB. Selamat menyimak.
Proses pembelajaran dapat terlaksana secara efektif, efisien dan optimal jika didukung oleh pengetahuan yang memadai tenang teori-teori pendidikan yang berlaku secara umum. Dengan demikian, kajian terhadap teori-teori pendidikan memiliki urgensi yang signifikan, sebagai upaya memperkaya wawasan kependidikan terutama bagi para guru dan praktisi pendidikan pada umumnya. Hal ini dimaksudkan untuk mencari landasan teoritis yang variatif, cocok, dan berdaya guna dalam pelaksanaan pendidikan. Terselenggaranya suatu pendidikan tentunya tidak terlepas dari sebuah teori yang mendasarinya.
Dalam dunia pendidikan sampai pada saat ini telah menganut berbagai macam teori pendidikan. Salah satu teori yang melandasi proses pembelajaran adalah teori konstruktivisme. Pandangan konstruktivisme tentang pembentukan pengetahuan adalah subjek aktif menciptakan struktur-struktur kognitif dalam interaksi dengan lingkungannya. von Glaserfeld menyatakan bahwa kontruktivisme merupakan aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri (Pannen dkk, 2001). Menurut teori konstruktivisme yang menjadi dasar bahwa siswa memperoleh pengetahuan adalah karena keaktifan siswa itu sendiri dengan adanya bantuan struktur-struktur kognitif. Melalui bantuan struktur-struktur kognitif ini, subjek menyusun pengertian realitasnya.
Dalam teori ini, struktur kognitif senantiasa harus diubah dan disesuaikan berdasarkan tuntutan lingkungan dan organisme yang sedang berubah. Proses penyesuaian diri terjadi secara terus menerus melalui proses rekonstruksi. Konsep pembelajaran menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk melakukan proses aktif membangun konsep baru, dan pengetahuan baru berdasarkan data. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus dirancang dan dikelola sedemikian rupa sehinggah mampu mendorong siswa mengorganisasi pengalamannya sendiri menjadi pengetahuan yang bermakna. Jadi, dalam pandangan konstruktivisme sangat penting peranan siswa. Agar siswa memiliki kebiasaan berpikir maka dibutuhkan kebebasan dan sikap belajar.
Konstruktivisme sebagai aliran filsafat, banyak mempengaruhi konsep ilmu pengetahuan, teori belajar dan pembelajaran. Konstruktivisme menawarkan paradigma baru dalam dunia pembelajaran. Sebagai landasan paradigma pembelajaaran, konstruktivisme menyerukan perlunya partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran, perlunya pengembagan siswa belajar mandiri, dan perlunya siswa memiliki kemampun untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri. Tokoh aliran ini antara lain : Vygotsky, Von Glasersfeld, dan Vico. Konsep belajar konstruktivis didasarkan kepada kerja akademik para ahli psikologi dan peneliti yang peduli dengan konstruktivisme.
Materi selengkapnya dapat kalian unduh melalui tautan di bawah ini :
Implikasi Teori Belajar Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Matematika