Karbon adalah unsur yang banyak terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Lebih dari 90% senyawa yang sudah dikenal merupakan senyawa karbon. Hal ini dapat terjadi karena kemampuan atom karbon untuk membentuk ikatan dengan sesama atom karbon jauh melebihi unsur manapun. Dalam materi kimia kelas X, telah dibahas tiga keluarga (homolog) senyawa karbon yaitu alkana, alkena, alkuna. Kali ini akan dibahas tentang senyawa turunan alkana. Selamat menyimak.
Gugus fungsi senyawa karbon
Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menjadi ciri khas suatu deret homolog.
Berikut ini merupakan rumus struktur gugus fungsi senyawa turunan alkana :
A. Haloalkana
Haloalkana merupakan salah satu senyawa turunan alkana yang memilik rumus struktur yang sama dengan alkana, hanya satu atau lebih atom H-nya diganti oleh atom halogen (X= F, Cl, Br)
Tata Nama Haloalkana
- Tata Nama IUPAC
Urutan cara penamaan:
- Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung atom halogen
- Memberi nomor dari salah satu ujung rantai sampai posisi atom halogen mendapat nilai terkecil. Cat: jika terdapat lebih dari satu atom halogen, maka prioritas penomoran didasarkan kereaktifannya, yaitu F, Cl, Br,I.
- Gugus alkil selain rantai induk dan atom halogen sebagai
2. Tata Nama Trivial (Lazim)
Nama lazim haloaklana adalah alkilhalida.
Pembuatan
- Reaksi substitusi
Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian satu atom atau gugus atom dalam suatu molekul oleh sebuah atom lain.
Contoh:
CH3 – CH3 + Cl2 —> CH3 – CH2 – Cl
Etana Kloroetana (etilklorida)
2. Reaksi adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pengubahan ikatan rangkap suatu molekul (alkena atau alkuna) menjadi ikatan tunggal.
Contoh:
CH2 = CH2 + Cl2 —> CH2 – Cl – CH2Cl
CH2 = CH – CH3 + HBr —> CH3 – CHBr – CH3 (Hukum Markownikov)
B. Alkohol dan Eter
Alkohol
Rumus Alkohol
Rumus umum alkana adalah CnH2n+2 maka rumus umum alkohol adalah CnH2n+1 atau CnH2n+2O
Jenis-jenis alkohol
- Alkohol Primer, alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C primer.
Contoh: CH3 – CH2 – OH
- Alkohol Sekunder, alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C sekunder.
Contoh: CH3 – CH3 – CH – OH
CH3
- Alkohol Tersier, alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C tersier.
Contoh: CH3
CH3 – CH3 – CH – OH
CH3
Tata Nama Alkohol
- Tata Nama IUPAC
Mengganti akhiran a pada alkana dengan akhiran ol (alkana menjadi alkanol)
2. Tata Nama Trivial
Menyebut nama gugus alkil yang terikat pada gugus –OH kemudian diikuti kata alkohol.
Keisomeran Alkohol
- Keisomeran Posisi
Yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan letak gugus –OH dalam molekul alkohol.
Cara menentukan jumlah isomer posisi alkohol:
- Membuat kemungkinan kerangka atom C.
- Menentukan kemungkinan letak gugus –OH pada posisi yang berbeda pada setiap betuk kerangka atom C.
- Keisomeran Optik
Yaitu kemampuan suatu senyawa untuk dapat memutar bidang cahaya terpolarisasi. Terjadi karena ada atom C asimerik (atom C yang terikat pada 4 gugus yang berbeda). Rumus banyaknya isomer 2n (n=jumlah atom C asimetrik)
- Keisomeran Fungsi
Yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan gugus fungsi di antara dua senyawa yang mempunyai rumus molekul sama.
Sifat Kimia
- Reaksi dengan Logam Natrium
Alkohol dapat bereaksi dengan logam Na membentuk dengan alkoksida dan gas hidrogen.
2. Reaksi Oksidasi
Menghasilkam reaksi yang berbeda-beda, tergantung jenis alkohol oleh zat oksidator sedang (K2Cr2O7) dalam lingukngan asam dapat digunakan untuk mengidentifikasi akohol primer, sekunder, dan tersier.
- Alkohol primer teroksidasi membentuk aldehid dan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk karboksilat.
- Alkohol sekunder teroksidasi membentuk keton.
- Alkohol tersier tidak teroksidasi.
3. Reaksi dengan Hidrogen Halida
Jika alkohol direaksikan dengan hidrogen halida akan terbentuk haloalkana dan air dengan reaksi :
R – OH + HX R – X +H2O
4. Reaksi esterfikasi
Alkohol dengan asam karboksilat daat menghasilkan ester.
R – OH + R – COOH R – COOR’ + H2O
Alkohol asam karboksilat ester
5. Reaksi dehidrasi alkohol
Alkohol jika dipanaskan dengan asam kuat, maka akan terjadi alkena dan air.
Pembuatan beberapa senyawa alkohol
- Metanol
Dibuat dari campuran gas karbon monoksida dengan hidrogen menggunakan katalis ZnO atau Cr2O3 pada suhu 350
Reaksi : CO + 2H2 katalis CH3OH
- Etanol
Senyawa alkohol yang dapat diminum pada persentase tertentu
Reaksi : C6H12O6 ragi C2H5OH
Kegunaan Alkohol
- Bidang farmasi (obat-obatan), sebagai pelarut organik (etanol dan butanol)
- Bidang biologi/industri sebagai disinfektan (etanol da metanol)
- Bahan bakar, misal spirtus (campuran metanol dan etanol)
Eter
Rumus umum
Eter merupakan turunan alkana yang mempunyai struktur berbeda dengan alkohol. Rumus umum eter R – O – R’. dengan gugus fungsi – O – yang terikat pada dua gugus alkil.
Tata nama
- Tata Nama IUPAC
Mengganti akhiran ana pada alkana asal dengan akhiran oksi.
- Tata Nama Trivial
Menyebut nama alkil yang terikat pada gugus – O – kemudian diikuti oleh kata eter.
Keisomeran
Alkohol dengan rumus umum R –OH dan eter dengan rumus umum R – O – R’ mempunyai keisomeran fungsi.
Sifat – sifat
- Mudah menguap, terbakar, dan beracun.
- Bereaksi dengan HBr atau HI.
- Tidak membentuk ikatan hidrogen di antara molekul-molekulnya sehingga titik didih lebih rendah jika dibandungkan dengan titik didih alkohol yang masa molekul relatifnya sama. Titik didih eter sebanding dengan titik didih alkana.
Pembuatan
Dengan mereaksikan alkohol primer dengan asam sulfat suhu 140⁰C.
Kegunaan
- Di labolatorium untuk pelarut senyawa kovalen dan sedikit larut dalam air
- Bidang kesehatan, untuk obat pembius
C. Aldehid dan Keton
- Aldehid (alkanal)
Senyawa turunan alkana dengan :
Rumus Umum
Rumus umum aldehid atau alkanal adalah CnH2nO
Tata Nama
- Nama IUPAC
Nama aldehid sebagai turunan dari alkana diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran a dengan al.
- Nama Trivial
Dengan mengganti akhiran anol menjadi dehida.
Keisomeran aldehid
Butanal memiliki dua isomer, yaitu butanal dan 2-metl-propana(isobutanal).
Pembuatan aldehd
- Oksidasi alkohol primer
- Ozonalisa alkena
- Pemecah glikol
Reaksi-reaksi aldehid
- Oksidasi
Aldehid dapat teroksidasi oleh zat-zat oksidator lemah menghasilkan asam karboksilat yang digunakan untuk mengidentifikasi senyawa aldehid.
- Pereaksi Tollens
- Pereaksi Fehling
- Adisi Hidrogen
Adisi hidrogen membentuk suatu alkohol.
Kegunaan Aldehid
- Membuat formalin
- Membuat plastik termoset
- Keton
Rumus umum
Mengganti satu atom H yang terikat pada gugus karbonil dengan gugus alkil.
Rumus umum keton CnH2nO.
Tata Nama
- Tata nama IUPAC
- Menentukan rantai induk
- Memberi nomor dari salah satu uujung sehingga atom C pada gugus karbonil mendapat nomor terkecil.
- Urutan penamaan: nomor cabang, nama cabang, nomor atom C gugus karbonil, nama rantai induk (alkanol)
Sifat-sifat
- Sifat kimia
No | Reaksi | Keton | Aldehida |
1 | Oksidasi | Tidak teroksidasi | Mudah teroksidasi |
2 | Reduksi | Menghasilkan alkohol sekunder | Menghasilkan alkohol primer |
3 | Reagen Tollens | Tidak bereaksi | Bereaksi menghasilkan cermin perak |
4 | Reagen Fehling | Tidak bereaksi | Bereaksi menghasilkan endapan merah bata |
- Sifat Fisis
- Termasuk senyawa polar dan larut dalam air.
- Mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon lain yang memiliki massa molekul relatif hampir sama.
Pembuatan
- Oksidasi alkohol sekunder dengan suatu oksidator
- Oksidator Oppenauer (penggodokan alkohol sekunder dengan alumunium-t-butoksida dan aseton yang berlebihan mengahsilkan dehidrogenasi alkohol)
- Pirolisis dari garam logam.
Kegunaan
- Pelarut untuk lilin, plastik dan sirlak.
- Pelarut selulosa dalam produksi rayon
- Bahan pengering alat-alat labolatorium
- Menghilangkan atau melarutkan cat warna kuku (kuteks)
D. Asam karboksilat dan ester
- Asam karboksilat
Senyawa turunan alkana sehingga penamaannya menjadi asam alkanoat.
Rumus umum
Perbandingan atom C:H selalu 1:2 maka rumus umum asam karboksilat CnH2nO2.
Tata nama
- Tata nama IUPAC
Asam alkanoat diturunkan dari nama alkana dengan mengganti akhiran a menjadi oat dan diawali kata asam.
- Tata nama trivial
Didasarkan pada nama sumber dan bukan berdasarkan struktur.
Sifat- sifat
- Asam lemah
- Dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam.
- Dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan bester.
- Dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air.
- Mulai dari C1 sampai C4 mudah larut dalam air.
- Adanya cabang yang mempengaruhi derajar keasaman.
Pembuatan
- Oksidasi alkohol primer
- Hidrolisis senyawa alkana nitril pada suhu tinggi dan asam kuat
Kegunaan
- Asam formalit digunakan untuk tekstil
- Asam asetat, pemberi rasa asam dan pengawet makanan
- Bahan pembuatan ester dengan mereaksikan dengan alkohol
- Asam karboksilat suhu tinggi untuk pembuatan sabun direaksikan dengan basa.
- Ester
Rumus umum
Rumus umum ester adalah CnH2nO2.
Tata nama
Tata nama IUPAC ester yaitu alkil alkanoat.
Pembuatan
- Mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol dalam suasana asam (dalam asam sulfat pekat).
- Mereaksikan perak karboksilat dengan alkil halida
- Mereaksikan anhidrida asam alkanoat dengan alkohol
- Mereaksikan halogen asam alkanoat dengan alkohol
Sifat – sifat
- Mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol pembentuknya
- Berbau harum dan banyak terdapat pada buah-buahan
- Sedikit larut dalam air
- Titik didih dan titik bekunya lebih rendah daripada asam karboksilat
Reaksi – reaksi
- Mudah direduksi oleh gas hidrogen menjadi alkohol
- Mudah terhidrolisis dengan air dalam suasana asam menjadi asamkarboksilat dan alkohol
- Mudah terhidrolisis oleh basa kuat mejadi garam karboksilat dan alkohol
Kegunaan
- Banyak digunakan sebagai esens buah-buahan
- Bahan pembuatan sabun
- Pembuatan mentega
- Bahan untuk pembuatan benang