Presiden Intruksikan Kemendikbud Baru untuk Reformasi Kurikulum

Dalam rapat yang dihadiri sejumlah menteri, Presiden Joko Widodo menyampaikan harapan untuk perubahan dunia Pendidikan di Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama menjadi sorotan yang lebih karena presiden menginginkan reformasi yang besar-besaran.

Presiden meminta agar disusun sebuah sistem atau aplikasi yang memudahkan guru dan murid dalam melakukan pembelajaran.

Di samping itu, ia juga ingin agar para menteri terjun langsung ke lapangan untuk melihat persoalan yang terjadi serta memikirkan Indonesia tidak sebatas di Pulau Jawa saja melainkan seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Kurikulum harus dibuat agar tidak kaku tetapi harus fleksibel sejalan dengan perubahan dunia yang dialami.

Presiden meminta untuk meninnjau ulang  penyesuaian kurikulum (secara) besar-besaran. Karena dunia sudah berubah sangat cepat ilmu pengetahuan ketrampilan sekarang ini mudah sekali usang, sehari dua hari saja sudah usang karena memang berkembangnya sangat cepat. Oleh karena itu harus di-update, harus di-upgrade, jangan terlambat.

Manfaatkan teknologi digital untuk memperluas mempercepat dan memudahkan akses pelayanan di bidang pendidikan,” katanya.

Presiden juga ingin agar ada perbaikan kualitas guru melalui sebuah aplikasi atau sistem yang cepat sehingga peningkatan pemerataan kualitas pendidikan benar-benar bisa dirasakan para pelajar di tanah air.

Dalam rapat tersebut  Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin,

Kepala BNPB Doni Monardo,

Wakil Menag Zainut Tauhid,

Menpora Zainudin Amali,

Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmavati,

Menag Fachrul Razi,

Mendagri Tito Karnavian,

Menko PMK Muhadjir Effendy,

Menkopolhukam Mahfud MD,

Mensesneg Pratikno,

Seskab Pramono Anung,

KSP Moeldoko,

Menkeu Sri Mulyani,

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa,

Mendikbud Nadiem Makarim,

Menkes Terawan Agus Putranto,

Mendes dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.

 

Presiden Jokowi dalam rapat terbatas Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kantor Presiden Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019. Beliau secara khusus menyampaikan optimisme dan keyakinannya kepada Mendikbud Nadiem Makarim dan Menag Fachrul Razi yang disebutnya telah memiliki bekal pengalaman cukup untuk melakukan itu.

Beliau menegaskan reformasi tersebut harus dilakukan dengan memanfaatkan teknologi.

Bagaimana pendapat anda dari berita ini, sebagai seorang guru khususnya tentu mempunyai pendapat dalam setiap pergantian Menteri, disitu pula akan berganti Kurikulum yang digunakan.

Akan menjadi sebuah masalah yang besar ketika seorang guru GAPTEK atau tidak paham tentang perkembangan teknologi.

 

 

 

 

sumber : https://bisnis.tempo.co/

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com