Halo rekan – rekan ayorajinbelajar.com !
Pada artikel sebelumnya, kami sudah membagikan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan oleh rekan – rekan guru untuk mengaktifkan siswa selama pembelajaran, yaitu model pembelajaran berfikir berpasangan atau berbagi (Think Pair Share/TPS). Pada kesempatan ini, kembali kami akan membagikan salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013, yaitu model pembelajaran The learning cell.
The learning cell ini dikembangkan oleh Goldschmid dari Swiss Federal Institute of Technology di Lausanne. The learning cell merupakan salah satu teknik pembelajaran yang membantu siswa belajar dengan lebih efektif. The learning cell atau siswa berpasangan adalah suatu bentuk belajar kooperatif dalam bentuk berpasangan di mana siswa bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasar pada materi bacaan yang sama.
The learning cell adalah salah satu cara dari pembelajaran kelompok, khususnya kelompok kecil. Dalam pembelajaran ini siswa diatur dalam pasangan-pasangan. Salah seorang di antaranya berperan sebagai tutor, fasilitator/pelatih ataupun konsultan bagi seorang yang lain. Orang yang kedua ini berperan sebagai siswa, peserta latihan ataupun seorang yang memerlukan bantuan. Setelah selesai, maka giliran peserta kedua untuk berperan sebagai tutor, fasilitator atupun pelatih dan peserta pertama menjadi siswa ataupun peserta latihan dan seterusnya.
Langkah-langkah Teknik Pembelajaran The Learning Cell
Teknik pembelajaran the learning cell terdiri dari beberapa tahapan berikut.
- Tahap persiapan:
- Guru menjelaskan secara singkat teknik pembelajaran the learning cell.
- Guru membagi siswa secara berpasangan.
- Guru menentukan siswa yang berperan sebagai tutor
- Siswa yang berperan sebagai tutor mempelajari, mencari dan menambah wawasan tentang materi pada sumber lain, seperti internet, buku-buku yang relevan dan lain-lain.
2. Tahap kegiatan:
- Siswa langsung membagi diri secara berpasang-pasangan yang telah ditentukan sebelumnya.
- Guru menjelaskan materi secara singkat.
- Siswa tutor menjelaskan materi yang telah dia pelajari sebelumnya dari berbagai sumber.
- Guru memantau, mengawasi dan memberikan bimbingan pada saat pembelajaran berlangsung.
- Siswa yang lainnya menerima bimbingan, menanyakan hal-hal yang kurang dipahami kepada tutor.
- Jika siswa dan tutor mengalami kesulitan baik secara materi maupun non materi, maka guru memberikan arahan dan bimbingan.
- Tahap setelah kegiatan:
- Jika masing-masing pasangan telah menyelesaikan pembahasan materi secara tuntas, guru memberikan intisari materi dan menyimpulkan materi tersebut.
- Guru menunjuk kembali tutor, terjadi pergantian tutor (siswa yang pada awalnya sebagai tutor menjadi siswa yang dibimbing sedangkan siswa yang awalnya dibimbing berganti posisi menjadi tutor).
- Guru kembali memberikan materi lanjutan kepada siswa.
- Siswa yang menjadi tutor kembali melaksanakan tugasnya seperti pada bagian di atas.
- Proses ini terus berlangsung sampai materi pelajaran selesai.
Sumber : Panduan Pengembangan Pembelajaran Aktif oleh Direktrorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.